Menjalankan bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak bisa dianggap mudah. Selain membutuhkan pengetahuan dasar tentang bidang bisnis yang dijalani, juga harus diimbangi dengan kemampuan pengelolaan bisnis yang cerdas. Di sinilah pentingnya UMKM mengadopsi aplikasi kasir online. Dengan menggunakan aplikasi ini, pelaku UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memantau keuangan dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk pertumbuhan usaha mereka
salah satu hal yang perlu dikuasai oleh pelaku UMKM adalah bagaimana cara mengelola keuangan bisnis dengan baik. Sebagai pilar yang menyokong kegiatan bisnis, keuangan usaha adalah penggerak utama agar bisnis bisa berjalan dengan lancar. Untuk mencapai sukses bisnis dengan aplikasi kasir online, pelaku UMKM dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada untuk memantau arus kas, mengelola pengeluaran, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang strategis.
Ilmu manajemen keuangan perusahaan mungkin bisa didapat dengan mudah melalui literasi yang tersedia di internet. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, mengelola bisnis UMKM kini bisa dijalankan dengan cara yang lebih efisien, berkat keunggulan aplikasi kasir terbaik. Dengan aplikasi ini, pelaku bisnis dapat menghemat waktu dan biaya, serta mempermudah proses pencatatan keuangan, memantau arus kas, dan membuat laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Apa saja cara yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM agar usahanya bisa berkembang dengan baik? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dijalankan oleh pelaku UMKM untuk mengelola keuangan dengan cara yang cerdas, terutama dengan memanfaatkan Karts ID. Aplikasi ini dapat membantu pelaku usaha dalam mencatat transaksi, memantau arus kas, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, sehingga mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka.
Sejak awal dijalankannya bisnis UMKM, para pelaku usaha hendaknya bisa menyesuaikan kecukupan modal, besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk operasional usaha, dan tingkat laba atau rugi yang akan didapatkan. Rencana awal ini akan dijadikan standar untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan yang dialami usaha dalam periode waktu tertentu.
Dengan membuat financial planning, pelaku UMKM bisa mendapatkan bahan evaluasi untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan responsif UMKM dengan aplikasi kasir online. Aplikasi ini dapat membantu dalam memantau arus kas dan transaksi secara real-time, sehingga memudahkan pelaku usaha dalam mengidentifikasi peluang untuk mendapatkan untung lebih banyak atau meminimalisir kerugian.
Perencanaan keuangan usaha juga bisa dijadikan sebagai alat ukur untuk meminjam dana usaha, dengan melihat laporan keuangan, pelaku usaha bisa mengetahui besaran kemampuan untuk melakukan tingkat pengembalian saat memutuskan untuk berhutang.
Setiap usaha yang dijalankan, baik itu masih berskala kecil maupun besar butuh melakukan pencatatan keuangan secara mendetail dan disiplin. Begitu juga dengan UMKM, upaya ini dilakukan untuk mengetahui semua transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik itu pengeluaran ataupun pemasukan.
Pencatatan keuangan harus dilakukan dengan cara yang benar dan terorganisir, hal ini dilakukan agar transaksi keuangan UMKM bisa terkontrol dengan baik. Pelaku UMKM harus mengetahui semua detail transaksi yang terjadi setiap hari, baik itu yang dikeluarkan untuk biaya operasional serta kesehatan arus kas. Selain itu kisaran modal yang dipakai serta keuntungan yang didapatkan harus dicatat tanpa ada yang tertinggal.
Hal itu dilakukan agar pelaku UMKM bisa mengukur dan mengevaluasi kapasitas usaha sehingga perencanaan pengembangan usaha sesuai dengan kemampuan finansial bisnis yang bisa dilihat dari hasil pencatatan keuangan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan UMKM adalah dengan menghindari kredit mahal. Ada kalanya, sebuah bisnis membutuhkan perlengkapan atau peralatan yang sangat mahal untuk mengelola dan mengembangkan usahanya, namun karena keterbatasan modal dan jumlah keuntungan yang didapatkan belum bisa menutup biaya pembelian, akhirnya upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan kredit atas barang yang diperlukan.
Pada dasarnya, upaya ini umum dilakukan oleh pelaku usaha karena barang tersebut bisa menunjang dan lebih memudahkan operasional perusahaan. Namun, ada banyak kasus yang terjadi, sebuah usaha bisa hancur karena terlalu memaksakan pinjaman tanpa dasar yang jelas. Pelaku usaha luput menghitung jumlah pengeluaran kredit untuk setiap bulan, sehingga sering mengalami kondisi gagal bayar karena beban kredit yang terlampau tinggi.
Keuangan dalam bisnis hendaknya dipisahkan dengan keuangan pribadi pelaku usaha, upaya ini dilakukan agar UMKM yang dijalankan lebih mudah dalam pengelolaan sistem keuangan dan usaha. Apabila keuangan bisnis dan pribadi tercampur, akan susah untuk melihat catatan akurat berapa jumlah keuangan usaha yang bisa diputar untuk mengembangkan bisnis.
Dengan memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis, para pelaku usaha bisa lebih mudah dalam mengelola keuangan usahanya, detail serta akurasi pencatatan keuangan, baik itu uang yang masuk atau uang yang keluar bisa terlihat. Keakuratan jumlah modal, aset, serta keuntungan usaha bisa dijadikan dasar oleh pelaku UMKM untuk melakukan keputusan bisnis, misalnya memperluas pasar, menciptakan produk baru, hingga pembelian perlengkapan yang dibutuhkan bisnis.
Salah satu cara untuk memisahkan keuangan bisnis UMKM dan dana pribadi adalah dengan melakukan sistem penggajian untuk diri sendiri, jadi segala keperluan dan kebutuhan pribadi bisa dicatat di laporan keuangan usaha sebagai beban gaji dari pemilik usaha.
Tips mengelola keuangan UMKM dengan cara cerdas lainnya agar usaha yang dijalankan bisa berkembang adalah dengan tetap konsisten untuk melakukan evaluasi keuangan bisnis. Apapun jenis usaha yang dijalankan, pelaku usaha harus mengetahui kemana saja aliran uang keluar dan masuk dalam laporan keuangan perusahaan, tidak terkecuali dalam sistem pengelolaan keuangan UMKM.
Dengan secara konsisten melakukan pencatatan dan evaluasi tentang aliran dana perusahaan, maka pelaku usaha bisa melihat transparansi untuk apa saja uang dikeluarkan dan keuntungan apa saja yang didapatkan oleh operasional usaha. Walaupun kegiatan ini terbilang sulit dilakukan secara konsisten, namun dengan upaya ini UMKM yang dijalankan bisa semakin terarah dan memiliki sistem keuangan yang tidak kalah profesional dengan perusahaan-perusahaan besar.
Sebagai jenis usaha yang selalu ingin tampil lebih baik dan tidak mau ketinggalan arus perkembangan zaman, pengelolaan keuangan UMKM harus di upgrade ke sistem yang lebih modern. Para pelaku UMKM bisa melakukan investasi jangka panjang dengan menggunakan aplikasi kasir untuk pengelolaan keuangan usaha.
Dengan menggunakan aplikasi kasir dari Karts.id, pengelolaan keuangan usaha bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan hanya melalui perangkat smartphone atau tablet. Segala transaksi keuangan bisnis seperti sales order, purchase order, pemasukan kas, pengeluaran, serta penyesuaian dan mutasi antar cabang bisa dilakukan dalam satu aplikasi yang sudah terintegrasi dalam satu aplikasi.
Kemudahan ini bisa digunakan oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya agar bisa mengikuti arus perkembangan teknologi dan informatika, karena dengan menggunakan sistem digital para konsumen juga akan diberikan kemudahan untuk melakukan transaksi pembelian sehingga dengan upaya ini bisa juga dijadikan sebagai bentuk customer care dan menarik lebih banyak lagi pelanggan.
Informasi di atas adalah penjelasan tentang tips bagaimana cara mengelola keuangan UMKM dengan cara yang lebih cerdas, dari mulai menerapkan financial planning, disiplin dalam pencatatan keuangan bisnis, menghindari perilaku kredit mahal yang tidak bisa dijangkau, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, konsisten untuk mengevaluasi keuangan bisnis, hingga menggunakan aplikasi kasir untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis UMKM.
Hal-hal yang dijelaskan di atas, bisa diaplikasikan oleh para pelaku bisnis UMKM agar pengelolaan keuangan usaha bisa lebih baik dan terorganisir, karena dengan adanya sistem pengelolaan keuangan yang baik bisa menjadi penunjang keberlangsungan bisnis UMKM yang lebih berkembang dan tidak kalah dengan sistem pengelolaan keuangan yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar.